MITRAPOLITIKA, Jakarta – Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) menilai rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus menjadi solusi nyata bagi masyarakat, bukan sekadar dokumen administratif.
Hal ini disampaikan Koordinator Nasional FWK, Raja Parlindungan Pane, usai diskusi bertajuk Tata Kelola Program MBG di Kantor Redaksi VOI.id, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Menurut Raja, Perpres harus memuat pengaturan detail mulai dari standar gizi, distribusi, hingga mekanisme pengawasan yang transparan. “Program ini niatnya mulia. Tapi tanpa tata kelola jelas, risikonya besar: kerugian anggaran dan masalah kesehatan publik,” ujarnya.
Dalam diskusi yang turut dihadiri sejumlah wartawan senior, FWK menilai terdapat sejumlah poin krusial yang tidak boleh absen dari draf Perpres, antara lain:
-
standar gizi berbasis lokal,
-
sertifikasi kelayakan dapur,
-
transparansi dalam pengadaan,
-
audit administrasi,
-
partisipasi masyarakat,
-
mekanisme pengaduan publik, serta
-
sanksi tegas bagi dapur MBG yang lalai.
“Banyak menu uji coba belum memperhatikan kebutuhan gizi mikro seperti zat besi dan vitamin A. Kalau Perpres tidak tegas, manfaat program tidak akan maksimal,” tambah Raja.
Selain aspek gizi, masalah pendanaan juga mendapat sorotan. FWK menilai program ini berpotensi menghabiskan anggaran triliunan rupiah. Tanpa strategi pembiayaan campuran—baik dari pemerintah pusat, daerah, maupun mitra swasta—risiko program terhenti di tengah jalan cukup besar.
Data Badan Gizi Nasional mencatat, sebagian besar kasus keracunan dalam program MBG dipicu oleh buruknya sanitasi dapur. “Ini alarm keras. Jika aspek higienitas tidak diatur detail dalam Perpres, kasus serupa bisa terulang,” tegas FWK.
FWK menegaskan, kritik ini tidak dimaksudkan untuk melemahkan program MBG, melainkan agar program benar-benar menjadi instrumen nyata dalam melawan stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Perpres harus benar-benar melindungi rakyat, bukan sekadar dokumen administratif,” tutup Raja Parlindungan Pane.












